Suatu hari sorang penebang pohon dia kehilangan kapak barunya, ia ingat sekali kebiasaan dia meletakkan diteras rumah dibawah kursi. Akhirnya dengan rasa kecewa ia harus bekerja dengan kapak lamanya.
Sambil mempersiapkan peralatan kerjanya iya melihat tetangga sebelanya begitu berbeda, tetangganya begitu ramah tidak seperti biasanya, Ketika istirahat kerja pun tetangganya tiba-tiba menyodorkan kopi kepadanya.
Si Penebang menjadi curiga dengan tetangganya, beberapa kali tetangganya senyum yang berlebihan kepadanya.
Beberapa waktu kemudian teangganya tampak gugup ketika sedang mengeluarkan kapak baru yang sudah ditandai dengan warna lain agar nampak berbeda.
Sang penebang pohon yakin bahwa itu adalah kampak dia yang hilang dan diberikan warna lain untuk merubah identitas, sang penebang pohon ia akan melabrak tetangganya yang telah mencuri kapaknya. Tiba-tiba istri penebang pohon datang membawa kapak barunya.
Istinya mengingatkannya bahwa semalam ia mengikat gagang kapak barunya dengan tali, dan ia lupa menaruh di tempat peralatan kerjanya.
Melihat kapak barunya tetangganya pun antusias karena mereka sama-sama memiliki kampak baru untuk kerja.
Apa yang kita pikirkan dapat memanipulasi kenyataan, ketika kita melihat seseorang itu baik ia akan terlihat baik meskipun orang tersebut merugikan kita, ketika kita melihat orang itu buruk, sebaik apapun perbuatanya kita tetap melihat ia buruk.
Posting Komentar